Laman

Monday 20 February 2012

SeNi MuZiK, sUaRa & tArI zAmAn kHaLiFaH IsLaM




Khilafah Islam terdahulu tidak pernah melarang rakyatnya mempelajari seni suara dan musik, Mereka dibiarkan mendirikan sekolah-sekolah musik dan membangun pabrik alat-alat musik. Mereka diberikan ghairah untuk mengarang buku-buku tentang seni suara, muzik dan tari. Negara khilafah juga tidak pernah mengambil tindakan hukum terhadap biduan dan biduanita yang bernyanyi di rumah-rumah individu. Bahkan mereka diberi ijin untuk bernyanyi di istana dan di rumah penguasa.

     Perhatian ke arah pendidikan musik telah dicurahkan sejak akhir masa Daulah Umawiyah, yang kemudian dilanjutkan pada masa kekhilafahan ‘Abbāsiyah sehingga di berbagai kota banyak berdiri sekolah musik dengan berbagai tingakat pendidikan, mulai dari tingkat menengah sampai ke perguruan tinngi. Pabrik alat-alat musik di bangun di berbagai negeri Islam. Sejarah telah mencatat bahwa pusat pabrik pembuatan alat-alat musik yang sangat terkenal ada di kota Sevilla (Andalusia atau Spanyol).

       Catatan tentang kesenian umat Islam begitu banyak disebut orang. Para penemu dan pencipta alat musik Islam juga cukup banyak jumlahnya, yang muncul sejak pertengahan abad kedua hijrah, misalnya Yunus Al-Khatīb yang meninggal tahun 135 H, Khalīl bin Ahmad (170 H.), Ibnu An-Nadīm Al-Maushilli (235 H.), Hunaian Ibnu Ishāq (264 H.), dan lain-lain.

      Pada masa itu cakrawala umat Islam juga diramaikan oleh biduan dan biduanita yang status umumnya adalah pelayan. Mereka ini bukan penyanyi bayaran yang disewa untuk setiap pertunjukannya. Merekalah yang bernyanyi untuk menghibur khalīfah dan para penguasa lainnya di istana dan rumah mereka masing-masing. Setiap pelayan menghibur tuannya sendiri-sendiri.

         Seni tari berkembang luas pada masa Daulah ‘Abbāsiyah. Berkembangnya seni ini karena ketika itu perbudakan masih berlaku. Para budak wanita bernyanyi untuk menghibur para pejabat maupun rakyat. Tetapi biduanita-biduanita istana pada umumnya adalah dari kalangan sendiri. (Lihat A. Hasjmi, SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM, Cet. 2, hlm. 321, 326; Lihat juga Oemar Amin Hoesein KULTUR ISLAM, hlm. 427-445).

  Berkembangnya kesenian di seluruh negeri Islam tidak menyebabkan berkembangannya seni yang dicampuri oleh maksiat dan hal-hal yang dilarang syara‘ Kalau ada hal-hal tersebut maka biasanya khilafah Islam akan mengambil tindakan keras dengan menangkap pelakunya, sekaligus menutup tempat-tempat hiburan yang berselubung kemaksiatan. Tindakan seperti itu dilakukan melalui para hakim Al-Hisbah. Bahkan khalīfah memerintahkan dan membiarkan qādhī (hakim) memusnahkan alat-alat musik apabila negara berpendapat bahwa memainkan alat-alat musik dan bernyanyi dengan diiringi musik adalah harām (Lihat Imām Al-‘Āmidī, AL-AHKĀM-US-SULTHĀNIYAH, hlm. 294-296). Namun Qādhī Al-Hisbah tidak akan bertindak langsung bila suara musik dan nyanyian tersebut muncul dari rumah-rumah penduduk. Ia hanya melarang tanpa mendobrak pintu rumah, apalagi sampai merusak bagian lainnya. (Lihat Imām Al-‘Āmidi, ibidem, hlm. 297).

      Namun setelah khilafah Islam diruntuhkan oleh Barat (gabungan negara Eropa), mulailah muncul kembali tempat-tempat hiburan yang terbuka untuk umum. Kita lantas mengenal ada yang namanya klub malam, bar, diskotik, dan panggung-panggung terbuka. Muncul pula nyanyian cabul yang sesungguhnya tidak pantas dinyanyikan. Bahkan kita sudah amat mudah menemukan nyanyian yang disertai dengan acara joget, ajojing, dan dansa yang disertai dengan jeritan histeris. Penyanyi wanitanya pun telah banyak yang tidak punya rasa malu lagi. Mereka lebih suka memamerkan auratnya dengan mengenakan pakaian ketat, tipis dan mini.

       Tentu saja semua keadaan itu bukan cermin kebudayaan Islam. Seni yang demikian bertentangan dengan ketentuan Islam. Ia tidak lebih dari jiplakan kebudayaan Barat. Secara pasti ia telah merusak jiwa pemuda Islam. Bahkan di hadapan kepala kita telah tampak nyata bukti kerusakan itu di seluruh negeri Islam.

      Keadaan tersebut tentu saja menjadi kewajiban negara khilafah masa depan untuk mengatasi kerusakan yang terjadi di masyarakat pada setiap negeri Islam yang dikuasainya. Dengan kekuatan dan kekuasaannya, negara khilafah pasti mampu membersihkan bentuk seni musik, suara, dan tari dari noda-noda kebudayaan Barat. Khilafah akan dengan mudah melakukan berbagai tindakan dalam hal tersebut. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

1.   Melarang setiap nyanyian, rekaman dan tarian yang mengajak orang untuk minum arak, bergaul bebas, berpacaran, bermain cinta, atau bunuh diri karena putus cinta.

2.   Melarang setiap nyanyian dan tarian yang disertai dengan omongan kotor dan cabul yang mengarah kepada perbuatan-perbuatan dosa atau membangkitkan birahi seksual.

3.   Melarang setiap nyanyian dan tarian yang disertai dengan perbuatan-perbuatan harām, seperti minum khamr, percampuran antara lelaki dengan wanita.

4.   Lagu-lagu dan kaset-kaset Barat dilarang beredar dan para penyanyinya tidak diijinkan melakukan pertunjukkan (show) di negeri-negeri Islam.

5.   Setiap tempat pertunjukan untuk menyanyi dan menari, seperti klub malam, bar dan diskotik harus ditutup dan tidak diberi ijin membukanya oleh pemerintah. Begitu pula halnya dengan panggung-panggung terbuka.

6.   Para penyanyi wanita tidak diperbolehkan tampil di televisi, film, panggung-panggung umum atau di studio untuk menari atau merekam lagu kaset, video, film dan sebagainya. Untuk nyanyian, hanya di radio yang diperbolehkan.

7.   Tidak dilarang beredarnya kaset nyanyian wanita maupun pria asal berupa nyanyian yang mudah dan tidak bertentangan dengan ‘aqīdah Islam.

8.   Hanya lagu-lagu atau rekaman yang mengandung nilai-nilai keislaman dan sesuai dengan ‘aqīdah dan akhlak Islam yang boleh beredar di negeri-negeri Islam.

9.   Setiap keluarga diijinkan bernyanyi atau mendengarkan rekaman lagu dan menari dalam suasana gembira guna melahirkan perasaan riang dan menghibur hati pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada hari raya, pesta perkawinan, aqiqahan, pulang kampungnya salah seorang anggota keluarga, pada waktu lahirnya seorang bayi, dan sebagainya, dengan syarat tidak melampaui batas-batas syara'.

 10.   Tidak dibolehkan memberi bayaran kepada penyanyi wanita. Tetapi bagi kaum lelaki boleh. Penyanyi wanita hanya boleh bernyanyi di rumah saja.

 11.   Menarikan tarian hanya diperkenankan di tempat tertutup dan terbatas pada anggota keluarga serta kerabat yang muhrim.

         Demikian kira-kira yang akan dilakukan oleh khilafah Islam pada masa mendatang dengan berpedoman kepada keadaan kaum Muslimīn sekarang ini. Namun demikian, tindakan-tindakan di atas hendaklah merupakan sebuah keputusan pasti yang tidak bisa diubah-ubah lagi sebab khilafah diberikan wewenang untuk bertindak dan menentukan sikap dalam menentukan hukum dan peraturan berdasarkan ijithadnya. Oleh karena itu, bisa jadi khilafah pada periode tertentu membolehkan orang bermain musik dan menyanyikan lagu. Pada periode berikutnya bahkan khilafah mengharāmkan semua jenis lagu dan alat musik, juga mengharamkan menggunakan alat-alat musik dan melagukan nyanyian tertentu yang menurutnya tidak sesuai dengan etika hukum Islam.

        Perbezaan sikap seperti itu kerana para fuqaha telah memperselisihkan masalah seni ini, Tidak ada kesepakatan pendapat di antara mereka. Namun apapun yang terjadi nanti dan selama masih bertolak dari pandangan hukum Islam, maka kaum Muslimīn wājib menthā‘ati semua ketentuan yang ditetapkan oleh khalifah.

Thursday 16 February 2012

tErSiRaT SeBaLiK tArIAn p0c0-p0c0


Alhamdulillah kerana kita semua masih bernafas lagi dengan izinNya.
Kami dari lajnah K&R IPG Kampus Ipoh ingin berkongsi dengan rakan-rakan semua tentang tarian poco-poco yang sedang hangat ditarikan oleh semua lapisan masyarakat, umumnya masyarakat kita yang beragama Islam terutama ketika manghadiri kursus.
Sebenarnya tarian poco-poco ini berasal dari Filipina bukannya dari Indonesia. Tarian ini ditarikan oleh masyarakat yang beragama kristian ketika mereka menghadiri upacara sembahyang mingguan mereka. Lihatlah sahaja bagaimana pergerakannya, yang membentuk salib. Mungkin kita tidak perasan kerana kita suka mengikut-ikut sesuatu yang baru tanpa usul periksa.
 Inilah cara musuh-musuh Islam mengenakan kita sedangkan kita tahu apabila kita melakukan sesuatu yg menyerupai sesuatu agama maka kita dikira merestui agama itu seperti amalan yoga yang telah difatwakan haram kerana menyerupai agama Hindu. Cuma tarian poco-poco ini belum difatwakan haram lagi.
Marilah kita sama-sama fikirkan. Admin dulu pernah terfikir, kenapa tarian itu dimulakan daripada kiri? Dan apa jenis senaman ini? Relevankah tarian ini, yang kelihatan seperti tidak siuman? Kami warga lujnah K&R menyeru kepada diri anda semua supaya mengambil inisiatif untuk tidak menarikan lagi tarian ini yang ternyata mensyirikkan Allah tanpa kita sedar. Dan paling utama memohon keampunan daripada Allah S.W.T atas kejahilan kita tentang perkara ini sebelum ini. 


Semoga mendapat perhatian pihak berkenaan agar mengkaji secara terperinci tentang kesahihan perkara ini, asal usul dan kesannya kepada akidah umat Islam dan mengeluarkan fatwa tentang tarian ini, agar Umat Islam tidak berterusan di dalam kelalaian dan keasyikkan menarikan tarian ini.



TEPUK DADA TANYA IMAN ANDA...
"ISLAM THE WAY OF LIFE"


Wednesday 15 February 2012

SuKaN DaLaM IsLaM


Islam menggalakkan sukan berdasarkan nas2 berikut:-



1) Islam menggalakkan ummatnya untuk sihat dan kuat. Firman Allah swt:



“Dan hendaklah kamu bersedia untuk berjihad semampu mungkin dengan menghasilkan kekuatan…”
(60 : al-Anfal)



2. Al-Quran memuji tubuh badan yang gagah dan memanggapnya sebagai suatu kelebihan. Firman Allah swt:



“Dan Allah telah menambahkan kekuatan ilmu dan tubuh badan pada diri talut.”
(247 : al-Baqarah)



3) Orang yang kuat tubuh badannya lebih disukai oleh Allah. Nabi saw bersabda:



المؤمن القوي خير وأحب إلى الله من المؤمن الضعيف ، وفي كل خير


Maksudnya: “Orang beriman yang kuat lebih baik dan lebih disukai oleh Allah dari orang beriman yang lemah. Kedua-duanya ada kebaikan.”
(Hr Muslim –sahih)



4) Nabi saw menyertai permainan dan sukan yang dimainkan sahabat-sahabatnya. Ini jelas dari hadis berikut:



مر النبي صلى الله عليه وسلم على نفر من أسلم ينتضلون ، فقال النبي صلى الله عليه وسلم : ارموا بني إسماعيل فإن أباكم كان راميا ، ارموا وأنا مع بني فلان. قال فأمسك أحد القريقين بأيديهم ، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما لكم لا ترمون؟ قالوا: كيف نرمى وأنت معهم؟ فقال النبي صلى الله : ارموا فأنا معكم كلكم.


Maksudnya:


“Nabi saw lalu sekumpulan sahabat yang sedang memanah. Nabi saw bersabda “ Memanahlah hai Bani Ismail, sesungguhnya datuk kamu Nabi Ismail as adalah pemanah. Memanahlah dan aku bersama bani fulan (salah satu kumpulan pemanah). Lalu kumpulan yang satu lagi berhenti memanah. Rasulullah saw bertanya “ Kenapa kamu tidak memanah?” Bagaimana kami hendak memanah sedangkan kamu bersama mereka?” Nabi saw menjawab “Memanahlah, aku bersama kamu semua.”

(Hr Bukhari – sahih)



5) Nabi saw telah bersukan dengan isterinya Aisyah ra. Aisyah ra telah meriwayatkan hadis berikut:



أنها كانت مع النبي صلى الله عليه وسلم في سفر قالت : فسابقته فسبقته على رجلي ، فلما حملت اللحم سابقته فسبقني. فقال : هذه بتلك السبقة.


Maksudnya: "Suatu ketika Aisyah bersama Nabi saw dalam permusafiran. Aisyah berkata “Aku berlumba lari dengannya dan aku dapat mengalahkannya. Setelah mana aku berisi, aku berlumba lari sekali lagi dan baginda dapat mengalahkanku.” Nabi saw bersabda “Kemenangan kali ini membalas kekalahan yang lepas.”
(Hr Abu Daud)



6) Nabi saw menggalakkan sahabat2nya bermain dan menonton permainan mereka bersama Aisyah ra. Ini jelas dari hadis berikut yang diriwayat oleh Aisyah ra:



لقد رأيت النبي صلى الله عليه وسلم يسترني بردائه وأنا أنظر إلى الحبشة يلعبون في المسجد حتى أكون الذي أسامه


Maksudnya: “Sesungguhnya aku telah melihat Nabi saw menutupiku dengan kain selendangnya dan aku sedang melihat orang-orang habsyah yang bermain di masjid sehingga aku membuatnya jemu.”
(Hr Bukhari dan Muslim)



Etika sukan dalam Islam




1. Permainan tersebut hendaklah yang dibenarkan syara’. Permainan yang haram adalah seperti melaga2kan binatang kerana Nabi saw menegah dari melaga2 binatang. (Hr Abu Daud – daif).




2. Pakaian yang digunakan hendaklah menutup aurat. Bagi Wanita hendaklah pakaian tersebut tidak ketat sehingga menampakkan tubuh badan dan tidak jarang.




3. Tidak ada perjudian dalam permainan. Setiap peserta mengeluarkan duit untuk diberi hadiah kepada pemenangnya adalah diharamkan.




4. Tidak melalaikan sehingga menyebabkan meninggalkan benda yang wajib seperti kewajipan solat. Firman Allah swt:




“Dan celaka bagi orang yang lalai dari melakukan solatnya (sehingga solat diluar waktu.” (4 : al-Ma’un)




5. Tidak ada perkara yang membahayakan diri sendiri dan manusia lain. Nabi saw telah bersabda:



لا ضرر ولا ضرار


Maksudnya: “Tidak boleh melakukan perkara yang memudaratkan diri kamu dan orang lain.” (Hr Ibnu Majah dan ahmad – sahih)



6. Tidak ada percampuran lelaki perempuan yang dilarang. Percampuran yang dilarang adalah yang ada sentuhan lelaki dan perempuan. Nabi saw bersabda:



لأن يطعن رأس أحدكم بمخيط من حديد خير له من أن يمس أمرأة لا تحل له


Maksudnya: “Dicucuk kepala seseorang dengan jarum besi lebih baik dari dia menyentuh wanita yang tidak halal baginya.”
(Hr Tabrani)



7. Sukan wanita yang boleh membawa fitnah kepada lelaki seperti berenang hendaklah tidak ditonton oleh lelaki samada secara langsung atau pun tidak. Dr Yusuf Qardawi menyatakan:




“Permainan yang dilakukan wanita seumpama berenang, gimnastik, luncur ais, tarian ballet, lumba lari, lompat jauh dan sebagainya, harus diadakan sesama wanita dengan syarat2nya. Tidak ada lelaki yang bukan mahram melihat sukan wanita seumpama ini. Oleh kerana itu sukan-sukan wanita seumpama berenang, gimnastik dan seumpama dengannya haram disiarkan dan ditonton oleh lelaki yang bukan mahram.”




Rujukan: Sofwatut Tafasir oleh sobuni, Mausu’ah at-Tibbiah al-Feqhian oleh Dr Ahmad Kan3an, Feqhul Lahwi Wat Tarwih dan al-Halal wal Haram oleh Dr Yusuf Qardawi dan al-Al’ab ar-Riadiah ahkamuha wa dawabituha fil Feghil Islami oleh Ali Husein Amin.



http://akhisalman.blogspot.com



Nota Kaki : Renung dalam-dalam dan amalkan dalam kehidupan seharian

KeLeBiHaN bErSeLaWat



1) Sabda Rasullah SAW : Barangsiapa yang berselawat keatasku sekali,nescaya Allah akan turunkan rahmat keatasnya 10 kali ganda - (hari Muslim.)


2) Allah akan hapuskan dosa2 kecil dengan kita mengamalkan

berselawat sebanyak 11 kali setiap kali selesai menunaikan solat
fardu.




3) Jodoh ditentukan oleh Allah. Amalkan selawat 100 kali sehari,

insya Allah akan dipermudahkan bertemu jodoh sama ada lelaki @
wanita.



4) Setiap penyakit ada penawarnya. Bacalah selawat 7 kali pada air

dan minum. Insya Allah, perut yang sakit atau memulas akan sembuh.



5) Sesiapa yang amal membaca selawat 3 kali setiap selepas solat 5 waktu akan dihilangkan kebuntuan fikiran dalam menghadapi apa jua masalah.



6) Amalkan membaca selawat sebanyak 1000 kali sehari, insya Allah akan dikurniakan kebijaksanaan pemikiran. Di samping itu berusahalah untuk menerokai pelbagai ilmu.



7) Sesiapa yang mengamalkan berselawat 11 kali setiap hari, dengan izin Allah dirinya akan lebih dihormati dan dihargai oleh orang lain.



8) Menurut Sayyid Ahmad Dahlan, sesiapa yang berselawat walau sekali pada malam Jumaat, saat mautnya kelak akan dipermudahkan Allah seperti yang dihadapi oleh para nabi.



9) Sesiapa yang berselawat 41 kali sehari, Insya Allah akan

dihindarkan daripada sifat tercela seperti hasad dengki, dan
sebagainya dalam dirinya.



10) Sesiapa yang amalkan berselawat 1000 kali pada malam Jumaat, Insya Allah akan beroleh kebahagiaan sama ada di dunia mahupun di akhirat.



11) Amalkan selawat 11 kali tiap kali selesai solat fardu kerana

Allah akan mengindahkan akhlaknya menjadi lebih disenangi di
kalangan orang lain.



12) Berselawat 33 kali sehari dapat menjernihkan hati, mudah

memahami akan sesuatu ilmu yang diajarkan, di samping beroleh
ketenangan fikiran.



13) Sesiapa yang berselawat tak kiralah banyak mana hitungannya

setiap hari akan dapat keberkatan dalam apa jua dengan syarat ia
berusaha mencari keredhaanNya.



14) Amalan berselawat sebanyak yang mungkin setiap hari menjamin keselamatan hidup dan pertolongan Allah, lebih-lebih lagi pada saat kita menghadapi kesukaran hidup.



15) Menurut Syibab Ahmad, sesiapa berselawat 3 kali setiap selesai

solat Subuh, Maghrib & Isyak, Allah akan menghindarkannya daripada sebarang bencana.



16) Sesiapa yang amalkan berselawat sebanyak 1000 kali setiap hari, Allah akan memeliharanya daripada sebarang ancaman musuh serta bahaya fitnah.



17) Amalan berselawat secara teratur setiap hari mampu membersihkan kekeruhan jiwa, dipermudahkan Allah akan segala urusan dan mendapat keampunan daripadaNya.




18) Menurut As-Shawi, sesiapa yang membaca selawat secara rutin, akan terpelihara hatinya daripada gangguan serta tipu daya syaitan yang melalaikan.



19) Membaca selawat 10 kali pada setiap waktu pagi dan petang akan memperolehi keredhaan serta dijauhkan diri daripada mendapat kemurkaan Allah.



20) Sesiapa yang membaca selawat sebanyak 7 kali selama 7 Jumaat berturut2, ia bakal mendapat syafaat (pertolongan)daripada baginda SAW.



21) Menurut Al-Hafiz Dimyati, sesiapa yang berhajat menemui Nabi SAW dalam mimpinya maka amalkan membaca selawat sebanyak 70 kali sehari.



22) Ada riwayat yang menyatakan bahawa amalan berselawat 80 kali tiap selepas solat Asar pada hari Jumaat, InsyaAllah akan dihapuskan dosa2 kecil seseorang.



23) Sesiapa yang sering mengamalkan berselawat pada setiap hari,

Allah akan bukakan pintu rahmat dan rezeki yang tidak disangka-
sangka baginya.



24) Jiwa yang resah gelisah dapat ditenangkan dengan zikir,

termasuklah berselawat sekerap yang mungkin kerana Allah itu Maha Luas rahmatnya.



25) Ulamak berpendapat, sesiapa yang mengamalkan selawat saban hari tak kira berapa hitungannya, insya Allah dihindarkan daripada taun dan wabak penyakit berbahaya yang lain.



26) Membaca selawat 1000 kali selepas solat hajat 2 rakaat mampu

menghilangkan keresahan, rasa dukacita serta dikabulkan Allah akan
hajatnya.



27) Menurut para ulama, sesiapa yang inginkan saat kematiannya dalam kesudahan yang baik, maka berselawatlah sebanyak 10 kali setiap selesai solat Maghrib.



28) Para Ulamak berpendapat, Allah akan sempurnakan hajat yang baik dengan sentiasa berselawat 40 hingga 100 kali setiap hari, diikuti dengan usaha yang berterusan.



29) Sabda Nabi SAW: Barangsiapa yang berselawat kepadaku sebanyak 100 kali pada hari Jumaat, maka ia akan datang pada hari kiamat dengan keadaan bercahaya - dari Abu Naim.



30) Sabda Nabii SAW: Barangsiapa berselawat kepadaku 10 kali pada waktu pagi dan 10 kali pada waktu petang tiap hari, ia akan beroleh syaafaatku pada hari kiamat - dari Thabrani